Musim Kemarau 2025, Kasus Kebakaran di Pangkalpinang Minim Dibanding Tahun Sebelumnya

kasus kebakaran

euchemsupply.com – Jumlah kebakaran di Kota Pangkalpinang sepanjang tahun 2025 tercatat relatif minim, meskipun wilayah ini memasuki musim kemarau. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada lonjakan signifikan dalam kasus kebakaran yang terjadi, yang menunjukkan kondisi yang cukup stabil meskipun berada pada periode yang rentan terhadap kebakaran.

Read More : Kode Pos Pangkal Pinang

Fenomena Kemarau Basah Pengaruhi Potensi Kebakaran

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Pangkalpinang, Efran, menjelaskan bahwa minimnya jumlah kebakaran disebabkan oleh fenomena kemarau basah yang melanda wilayah Bangka Belitung tahun ini. Intensitas hujan yang masih tinggi membuat potensi kebakaran lahan maupun pemukiman menjadi lebih rendah.

โ€œMemang tahun ini jumlah kebakaran cenderung minim. Hal ini karena musim kemarau yang terjadi sifatnya basah, curah hujan masih tinggi sehingga titik api relatif jarang muncul. Namun begitu, kita tetap waspada,โ€ ungkap Efran.

Rekapitulasi Kasus Kebakaran 2025

Berdasarkan data yang tercatat hingga September 2025, kebakaran lahan paling banyak terjadi pada bulan Mei dengan empat kasus. Sedangkan, kebakaran rumah terbanyak tercatat pada bulan Agustus dengan tujuh kasus. Secara keseluruhan, dari Januari hingga September 2025, terjadi 13 kasus kebakaran lahan, 28 kasus kebakaran rumah, dan 4 kasus kebakaran mobil-motor.

Meski angka kebakaran relatif rendah, Efran tetap menegaskan pentingnya kewaspadaan.

Baca juga: Pemerintah Babel Gelar Konsultasi Publik Ruu Daerah Kepulauan

Siaga Penuh dan Aktivitas Non-Kebakaran

Meski kebakaran dapat dikatakan minim, Satpol PP dan Damkar tetap melakukan siaga penuh karena potensi kebakaran bisa muncul kapan saja. Efran juga mengingatkan bahwa kebakaran rumah biasanya dipicu oleh kelalaian seperti korsleting listrik atau penggunaan api yang tidak hati-hati.

Selain menangani kebakaran, kegiatan non-kebakaran seperti evakuasi hewan liar dan penyelamatan warga juga menjadi perhatian utama Damkar Pangkalpinang. Data menunjukkan bahwa kegiatan non-kebakaran mendominasi, dengan jumlah evakuasi terbanyak terjadi pada bulan Juni sebanyak 32 kali.

Imbauan untuk Masyarakat

Satpol PP dan Damkar Pangkalpinang mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, terutama dalam penggunaan listrik dan bahan bakar di rumah tangga. Kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci, karena pencegahan lebih baik daripada penanganan.

โ€œKesiapsiagaan masyarakat sangat penting, karena pencegahan selalu lebih baik daripada penanganan,โ€ pungkas Efran.