euchemsupply.com – Meski berbagai program telah digulirkan, jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Pangkalpinang masih terbilang tinggi. Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) mencatat, berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), terdapat sekitar 2.000 rumah yang masuk kategori tidak layak huni di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Read More : Tiket Pesawat Jakarta Pangkal Pinang Murah
Adanya Rumah Tidak Layak Huni
Kepala Disperkim Kota Pangkalpinang, M. Belly Jawari, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pendataan secara menyeluruh mengenai kondisi RTLH. Ia menjelaskan, kategori rumah tidak layak huni tidak hanya dilihat dari kondisi fisik bangunan yang sederhana atau berbahan papan, melainkan juga kelengkapan fasilitas dasar. “Orang mungkin berpikir rumah tidak layak huni itu identik dengan rumah papan. Padahal tidak selalu demikian. Ada rumah yang sudah batako tapi tidak punya dapur, septic tank, atau kamar mandi yang memadai,” ungkap Belly.
Baca juga: Babel Expo 2025 Pamerkan Umkm Lokal, Transaksi Capai Miliaran Rupiah
Sebaran RTLH di Seluruh Kecamatan
Belly menambahkan bahwa kondisi RTLH tersebar merata di tujuh kecamatan di Pangkalpinang tanpa ada satu wilayah yang dominan. “Jumlahnya hampir merata di seluruh kecamatan, tidak ada yang paling banyak. Karena itu, penanganannya memang harus menyeluruh,” tambahnya.
Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian dalam mengatasi persoalan ini. Dibutuhkan peran berbagai pihak, mulai dari Baznas, program CSR perusahaan, hingga kolaborasi lintas sektor. Belly juga menekankan pentingnya peran Baznas dalam membantu mengurangi jumlah RTLH. “Kami sangat membutuhkan peran seperti Baznas yang sudah ikut membantu, maupun dari CSR perusahaan-perusahaan di Pangkalpinang. Kolaborasi semua pihak ini penting dalam rangka pengentasan rumah tidak layak huni,” tegasnya.
Peran Baznas dalam Penyediaan Rumah Layak Huni
Sejauh ini, Baznas Pangkalpinang telah menyerahkan sejumlah rumah layak huni kepada masyarakat yang membutuhkan. Program ini diharapkan dapat menjadi pemantik agar lebih banyak pihak terlibat dalam mewujudkan rumah layak huni bagi warga.
“Dengan dukungan bersama, kita ingin masyarakat Pangkalpinang bisa menempati rumah yang layak, sehat, dan nyaman,” pungkas Belly.